Tambah Korban Baru Perang Israel-Hamas

Perang antara Israel dengan militan Palestina, Hamas, membuat beberapa sektor usaha terdampak, mulai dari industri maskapai, perjalanan wisata mancanegara, perusahaan teknologi, hingga konsumer.

Sebelumnya, perang Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 dan membuat dunia panik. Korban perang lebih dari 10.000  dari pihak Palestina.

Perang memang membuat banyak kerugian, utamanya korban jiwa di negara yang sedang berkonflik. Namun, dampak negatif perang tidak hanya sampai di situ saja, tetapi berimbas ke Perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis atau beroperasi di kawasan ini dan sekitarnya.


Perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Israel maupun Palestina, bahkan berafiliasi dengan salah satu keduanya juga mulai terdampak perang, mulai dari dana periklanan, pariwisata, hingga rantai pasokan. Pengakuan awal ini muncul ketika para pemimpin dunia semakin khawatir bahwa konflik akan semakin intensif dan seruan internasional untuk gencatan senjata ditolak.

Dengan adanya konflik Israel-Hamas ditambah belum selesainya konflik Rusia-Ukraina, maka beberapa perusahaan pun sudah mulai menyerukan akan dampak dari konflik tersebut.

Lalu perusahaan global apa saja yang terdampak dari perang Israel? Berikut ini daftarnya.

1. Perjalanan Wisata Internasional dan Perhotelan

2. Maskapai

3. Pelayaran Penumpang Mewah

4. Perusahaan Teknologi

5. Perusahaan Ekspedisi

6. Perusahaan yang diboikot

Selain Starbucks, sasaran boikot lainnya yakni MCDonald's, PepsiCo, Netflix, dan Disney.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tambah Korban Baru Perang Israel-Hamas "

Posting Komentar